Sejarah Singkat Komunitas Tritunggal Mahakudus
Bapa Pendiri KTM
Komunitas Tritunggal Mahakudus, selanjutnya disingkat KTM, didirikan dalam suatu retret bersama umat di Ngadireso, Tumpang, Malang, pada tanggal 11-13 Januari 1987. Komunitas ini merupakan suatu komunitas awam seluruhnya, walaupun dalam menampung dalam dirinya imam-imam dan religius sebagai anggota istimewa. Komunitas ini dibentuk dalam suatu keprihatinan terhadap pembaharuan karismatik yang dari satu pihak memiliki potensi besar sekali, tetapi dari pihak lain membutuhkan suatu pelengkap. Waktu itu sudah disadari, bahwa Persekutuan Doa seperti adanya, tidak memungkinkan suatu pembinaan yang mantap, padahal sangat dibutuhkan kader-kader awam. Karena itu dibentuklah Komunitas Tritunggal Mahakudus ini dengan harapan, agar terbentuklah suatu barisan kader awam yang handal, yang katolik 100% dan karismatik 100%, yang setia kepada Gereja dan dapat menjadi garam dan ragi di tempat hidup mereka masing-masing. Walaupun didirikan pada tahun 1987, namun sesungguhnya perkembangannya sempat tersendat selama beberapa tahun karena faktor kurang tenaga pembina. Baru pada beberapa tahun terakhir ini perkembangan mereka menjadi mantap, baik secara kuantitas maupun kualitas.
Kegiatan Outdoor Komunitas Tritunggal Mahakudus
Pada awalnya kehidupan komunitas itu hanya ada di Jawa Timur, dalam keuskupan Malang dan Surabaya dan itupun lebih terbatas pada 2 kota besar: Surabaya dan Malang. Namun dalam waktu relatif singkat, komunitas itu mulai melebar ke kota-kota lain di dua keuskupan tersebut dan bahkan sudah mulai melebar ke Jawa Tengah. Sekarang ini KTM sudah melebarkan sayapnya bahkan sampai keluar Jawa: Sumatera Selatan, Sulawesi Tengah dan Utara, Banjarmasin, Bali. Sejak beberapa tahun yang lalu anggota-anggota yang pindah keluar negeri juga ikut menyebar luaskan KTM di mancanegara, a.l. di Singapore, di beberapa kota di Australia dan Amerika Serikat.
Suatu visi inisial
Alasan dasar mengapa saya mendirikan KTM, adalah suatu kesadaran ganda, yaitu:
-
Untuk terus tumbuh dan berkembang dalam hidup baru dan hidup dalam Roh, dalam situasi zaman ini, umat membutuhkan orang-orang lain yang seiman dan sekeyakinan untuk tumbuh bersama di dalam Tuhan. Dengan kata lain, mereka membutuhkan suatu komunitas.
-
Dalam Gereja dibutuhkan kader-kader awam yang sungguh-sungguh karismatik dan sungguh-sungguh Katolik.
Pada waktu itu saya melihat, bahwa orang-orang yang terjun dalam Pembaharuan Karismatik memang sungguh-sungguh diperbaharui hidupnya dan bersemangat besar setelah mendapat pencurahan Roh Kudus. Itulah sebabnya juga mengapa dengan gigih saya terus memper-kembangkan pembaharuan itu, walaupun untuk itu saya harus banyak menanggung penderitaan. Namun saya juga melihat, bahwa untuk berkembang secara benar, baik ke dalam maupun keluar, dibutuhkan suatu pembinaan yang terarah dan teratur. Kehidupan karismatik dalam persekutuan doa biasa umumnya tidak memadai. Pada waktu itu saya juga sudah melihat, bahwa banyak sekali orang-orang Katolik, yang terjun dalam pembaharuan karismatik, telah terkontaminasi secara tidak sehat oleh kelompok-kelompok non-Katolik, sehingga tanpa disadari iman mereka tidak murni Katolik lagi. Bahkan ada tokoh-tokohnya yang meremehkan sakramen-sakramen, Bunda Maria, dll. Karena itu, setelah mempertimbangkan semuanya, saya terdorong untuk mendirikan suatu komunitas awam dengan ciri-ciri berikut:
-
Suatu Komunitas yang seutuhnya karismatik dan seutuhnya Katolik
-
Tempat pembinaan kader-kader awam yang handal, yang memberikan jaminan mutu, yang setia dan berdedikasi tinggi.
Dengan demikian anggota-anggotanya diharapkan dapat menjadi:
Orang-orang Katolik yang penuh iman dan Roh Kudus, mengenal Allah secara pribadi dan menjadikan Yesus Kristus pusat hidupnya.
-
Orang-orang Katolik yang dewasa, yang dapat mempertanggung jawabkan imannya serta yang mencintai Gereja.
-
Saksi-saksi Kristus yang meyakinkan, yang dapat memberikan kesaksian tentang Yesus Kristus dalam lingkungan hidup masing-masing.
-
Orang-orang Katolik yang memiliki semangat pelayanan sejati, yang dapat melakukan pelayanan terpadu sebagai komunitas dalam kesatuan dan di bawah bimbingan Uskup setempat.
Dengan berjalannya waktu, saya semakin yakin, bahwa inspirasi awal itu bukan hanya dari saya sendiri, melainkan bersumber pada Tuhan sendiri.
Spiritualitas KTM
Spiritualitas KTM bersumber pada spiritualitas karismatik Katolik dari satu pihak dan dari pihak lain dari spiritualitas Karmel. Keduanya telah menyatu menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam hidup dan pelayanan KTM. Karena itu KTM merupakan suatu persekutuan hidup, dengan suatu komitmen, bukan hanya sekedar persekutuan doa.
Spiritualitas Karismatik Katolik
KTM dalam hidup dan karyanya berinspirasi, bahkan dijiwai oleh Pembaharuan Karismatik Katolik, namun KTM tidak identik dengan persekutuan doa. KTM boleh disebut karismatik pertama-tama dalam arti teologisnya, bukan dalam arti sosiologisnya. Hal itu dapat diuraikan lebih lanjut sebagia berikut:
1. Dalam keyakinan dan hidupnya KTM bergantung seluruhnya dari Roh Kudus dan kuasaNya.
2. Kesadaran akan ketergantungannya pada Roh Kudus diperolehnya lewat suatu pengalaman Roh Kudus yang dialaminya lewat suatu pencurahan Roh Kudus.
3. Dalam hidup dan karyanya secara nyata KTM mengandalkan kuasa dan bimbingan Roh Kudus.
4. Khususnya di dalam pelayanannya KTM mempergunakan karunia-karunia Roh Kudus yang dianugerahkan Allah kepadanya. Ia sadar, bahwa tanpa karunia-karunia Roh Kudus KTM tidak akan dapat memberikan pelayanan yang diharapkan daripadanya.
5. Disebut karismatik Katolik, karena dalam penghayatan hidup dan karyanya KTM ingin tetap menjadi orang Katolik yang sejati, Katolik 100% dalam persekutuan dengan seluruh Gereja di bawah pimpinan uskup.
Secara sosiologis KTM tidak identik dengan persekutuan doa karismatik, tidak identik dengan manifestasi-manifestasi persekutuan doa yang memang dapat berbeda-beda. Artinya, seorang anggota KTM tetap dapat menjadi seorang anggota yang baik, walaupun ia tidak ikut dalam persekutuan doa. Suatu persekutuan hidup mengandaikan komitmen-komitmen tertentu, dengan hak-hak dan kewajiban-kewajiban tertentu, sedangkan sebuah persekutuan doa umumnya tidak memiliki semuanya itu.
Spiritualitas Karmel
Dalam hidupnya KTM ditandai dan diwarnai oleh spiritualitas Karmel, karena memang lahir dan dibesarkan dalam iklim Karmel. Kekayaan tradisi Karmel telah mewarnai dan menandai secara mendalam kehidupan KTM dan khususnya dapat membantu KTM dalam perjalanan rohaninya menuju ke kedalaman Allah. Lewat bimbingan para tokohnya yang besar, seperti Santo Yohanes Salib, Santa Teresa Avila, Santa Theresia Lisieux, dll, KTM dibawa kepada penghayatan lebih mendalam hidup kristiani dan rohaninya. Mereka mengajarkan kepada kita lorong-lorong yang harus kita jalani dan bahaya-bahaya yang harus dihindari dalam perjalanan menuju kepada Allah. Pada dasarnya spiritualitas karismatik dan spiritualitas Karmel merupakan suatu kesatuan yang selama ini telah memperkaya kehidupan KTM.
Lewat pencurahan Roh yang dibawakan Pembaharuan Karismatik, orang dibawa kepada pertobatan yang mendalam kepada Allah, serta menjalin suatu hubungan pribadi yang baru dengan Allah. Hubungan baru ini mendasari hidup baru kita. Bersamaan dengan itu orang disadarkan akan kekayaan iman Katolik kita, akan kuasa Roh Kudus, akan karunia-karuniaNya. Oleh Pembaharuan ini kita dibawa kepada suatu bentuk pelayanan yang baru, yang penuh kuasa. Kemudian kekayaan Karmel membantu kita memperdalam hubungan pribadi dengan Allah tersebut, memberikan suatu kedalaman yang mantap dan terus berkembang di dalam hubungan ini. Para guru Karmel mengajarkan kepada kita kekayaan dan kebesaran cinta-kasih Allah, mengajarkan jalan-jalan yang harus ditempuh dan kendala-kendala yang harus dihindari, sehingga kita dapat mencapai tujuan hidup kita bersama, yaitu persatuan cinta-kasih dengan Allah
Visi Misi Komunitas Tritunggal Mahakudus
KTM telah menerima karunia-karunia Roh Kudus, Ia juga diberi karunia untuk mengalami sendiri “pengenalan akan Yesus Kristus yang mengatasi segala sesuatu” (Flp 3:8), serta “mengalami bersama para kudus betapa dalamnya, betapa lebarnya, betapa tingginya cinta-kasih Allah” (Ef 3:18-19). Karena telah mengalami kasih Allah yang telah mengasihinya lebih dahulu, ia dijadikan mampu untuk mengasihi Allah: “Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita” (1 Yoh 4:19).
Setelah mengalami sendiri kasih Allah yang melampaui segala pengertian dan yang memperbaharui segala sesuatu, KTM dipanggil untuk mewartakan kasih Allah yang menyelamatkan dalam Yesus itu kepada semua manusia. Hal itu dilakukannya dalam kuasa Roh Kudus yang telah diberikan Allah kepadanya.
Berdasarkan apa yang telah diuraikan di atas kiranya Komunitas Tritunggal Mahakudus memiliki Visi dan Misi yang mantap, yang dapat dirumuskan secara singkat sebagai berikut:
Dalam kuasa Roh Kudus
mengalami dan menghayati sendiri
kehadiran Allah yang penuh kasih dan menyelamatkan,
sampai pada persatuan cinta-kasih,
serta membawa orang lain kepada pengalaman yang sama.
Rumusan tersebut dapat diterangkan lebih lanjut sebagai berikut:
Dalam kuasa Roh Kudus: Roh Kudus merupakan dasar dan sumber segala sesuatu, baik untuk mengalami dan menghayati kehadiran dan cinta-kasih Allah, maupun untuk membawa orang lain kepada pengalaman yang sama. Hal itu dilaksanakan lewat kuasa Roh kudus yang disalurkan dan dinyatakan lewat pelbagai macam kasih karunia, sakramen-sakramen dan karismata.
Mengalami dan menghayati sendiri: soalnya di sini bukan hanya untuk mengetahui saja, melainkan harus sampai pada pengalaman. Walaupun hal itu tetap terjadi dalam iman, namun harus sungguh-sungguh merupakan suatu pengalaman yang nyata, yang menjadi sumber penghayatan. Kita harus lebih dahulu mengalami sendiri, sebelum kita dapat memberikan kesaksian tentang hal itu.
Kehadiran Allah: Kehadiran ini dialami sebagai suatu kehadiran yang penuh kasih, yang menolong, melindungi, memelihara, yang menyembuhkan dan menyelamatkan. Karena itu kita dapat selalu mengharapkan dan mengandalkan pertolonganNya.
Persatuan cinta-kasih: Kehadiran Allah yang menyelamatkan itu perlahan-lahan tetapi pasti, asal tidak ada hambatan, akan mengubah dan memperbaharui kita, mulai dari lubuk terdalam kita, sampai pada seluruh lapisan ada kita. Oleh sentuhan-sentuhan rahmatNya kita diubah dan diilahikan sedemikian rupa, sehingga kita benar-benar menyerupai Allah, seperti kayu yang dimasukkan ke dalam api akhirnya menjadi api sendiri. Oleh transformasi itu seluruh ada dan kegiatan kita diilahikan, sehingga akhirnya segala faal dan perbuatan kita memperoleh nilai ilahi. Satu orang yang sampai pada persatuan cinta-kasih itu lebih berharga dan lebih berguna bagi dunia dan Gereja daripada ribuan, bahkan jutaan lainnya, yang tidak sampai pada tahap tersebut. Inilah yang menjadi cita-cita Karmel sejak semula dan yang diharapkan juga menjadi cita-cita kita.
Membawa orang lain pada pengalaman yang sama: Setelah kita sendiri mengalami kehadiran Allah yang menyelamatkan tersebut, walaupun belum sampai pada puncaknya, kita juga mau membawa orang lain kepada pengalaman yang sama, supaya merekapun boleh mengalami keselamatan yang leimpah yang datang dari Allah itu.
Kehidupan dasar KTM: hidup dalam sel
Kehidupan dasar KTM pada dasarnya sama dengan kehidupan sistem sel paroki, yaitu bertumpu pada kehidupan dalam sel dengan unsur-unsur pokok seperti yang dijumpai dalam sistem sel paroki, yaitu pengalaman Roh Kudus, keterbukaan terhadap karya Roh Kudus secara utuh, terhadap karunia-karunianya, semangat evangelisasi. Dasar kehidupan KTM ialah kehidupan dalam sel. Pertemuan sel diadakan minimal sebulan sekali. Sebuah sel terdiri dari 7-15 orang anggota, maksimum 15 orang. Karena semangat evangelisasinya, setiap sel diharapkan setelah beberapa waktu berkembang dan membelah diri menjadi dua sel baru. Satu sel dapat berkembang dan membelah diri setelah satu tahun atau lebih, yang satu lebih lambat, yang lain lebih cepat.
Sebuah sel dipimpin oleh seorang pelayan sel dan dibantu oleh seorang wakil. Kami memakai istilah pelayan untuk memberikan penekanan, bahwa kepemimpinan pada hakekatnya adalah pelayanan. Bila sel berkembang dan kemudian membelah diri, wakil pelayan menjadi pelayan sel yang satu dan pelayan yang lama tetap memimpin sel yang satunya lagi.
Bila sel-sel terus berkembang, beberapa sel (lima sampai 6 sel) membentuk satu wilayah; beberapa wilayah membentuk sebuah distrik dan beberapa distrik membentuk suatu regio. Regio-regio itu ada dibawah kepemimpinan Pelayan Umum beserta dewannya, yang bertanggung jawab kepada Gembala Umum yang mendampingi mereka.
Sekarang ini KTM memiliki sekitar 270 buah sel yang tersebar di pelbagai tempat, baik di Indonesia sendiri maupun di luar negeri. Namun hingga hari ini di mancanegara keanggotaannya pada umumnya masih meliputi orang-orang Indonesia yang berada di sana.
Penggembalaan dalam KTM
Kehidupan KTM berkisar pada kehidupan sel. Dalam sel itulah mereka dibina untuk hidup sebagai saudara. Mereka mengadakan sharing, berdoa bersama, saling mendoakan, saling mene-guhkan. Di situ pula mereka mendapatkan pelayanan dan pembinaan yang dilakukan oleh seorang pelayan sel. Karena jumlahnya kecil, pelayanan dan pembinaan itu dapat dilakukan dengan mudah. Seorang pelayan sel tidaklah harus menjadi ahli dalam segala hal. Cukup bahwa ia telah lebih maju selangkah dari yang lainnya. Untuk itu ia mendapat pembinaan khusus.
Pembinaan
Pembinaan ini merupakan bagian utama dan terpenting dari kehidupan KTM. Tanpa pembinaan yang terarah dan kuat, KTM tidak mungkin dapat berkembang. Karena itu untuk para anggota KTM telah dipersiapkan dan sedang dipersiapkan pengajaran yang bertahap dan terarah. Dalam kehidupan KTM dapat dibedakan tiga jenis pengajaran.
1. Pengajaran dan renungan yang diterima dalam tiap pertemuan sel.
2.Pengajaran bertahap yang diberikan untuk para anggota sejak permulaan hingga perkembangan selanjutnya. Untuk itu telah disusun sebuah kurikulum dan bahan-bahan sebagian telah selesai dibuat, sedangkan yang lainnya sedang disusun. Diharapkan, bahwa setelah beberapa tahun para anggota memiliki pembinaan teologis dan spiritual yang cukup memadai.
3. Pengajaran yang diberikan dalam pertemuan-pertemuan besar bersama, baik itu dalam pertemuan di wilayah-wilayah, maupun di distrik-distrik ataupun dalam retret bersama
Pelayanan KTM
Pada dasarnya KTM dapat melakukan pelayanan apa saja yang dibutuhkan Gereja. Biarpun demikian KTM juga punya preferensi, yaitu pewartaan Kabar Gembira, pendalaman iman, pelayanan penyembuhan, baik jasmani, batin maupun rohani. Pelayanan rohani kepada umat yang menderita. Sebenarnya dengan memperluas keanggotaannya KTM membantu pembinaan dan pembentukan orang katolik yang handal dan bersemangat misioner.








Visi & Misi KTM
Dalam kuasa Roh Kudus
mengalami dan menghayati sendiri
kehadiran Allah yang penuh kasih dan menyelamatkan,
sampai pada persatuan cinta-kasih,
serta membawa orang lain kepada pengalaman yang sama.